Jumat, 17 April 2020

SEJARAH, PRINSIP, FUNGSI, TUJUAN, ASAS, RUANG LINGKUP, MANFAAT HUMAS

SEJARAH HUMAS

Public Relations (PR) secara konsepsional dalam pengertian “State of Being “ di Indonesia baru dikenal pada tahun 1950-an, Setelah kedaulatan Indonesia marak dilakaukan oleh pemerintah pusat. Pemerintah menganggap penting akan adanya badan atau lembaga yang menjadi pedoman dalam mengetahui“ Who we are, and what should we do,first? “. Oleh sebab itu, dibentuklah Departemen Penerangan. Namun, pada kenyataannya, departemen tersebut hanya berdedikasi pada kegiatan politik dan kebijaksanaan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Dengan kata lain, tidak menyeluruh.
Dengan alasan demikian, pada tahun 1962 , dari Presidium Kabinet PM Juanda, menginstruksikan  agar setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian atau divisi Humas (PR), ditahun itulah, periode pertama cikal bakal adanya Humas di Indonesia.
Namun, tidak berhenti disitu saja, PR berkembang sesuai dengan keadaan yang terjadi. Dimulai dengan pengambilan kata “Humas” yang merupakan terjemahan dari Public Relations. Maka tak heran, kita sering menemui penggunaan sebutan “ Direktorat Hubungan Masyarakat” atau “Biro Hubungan Masyarakat” bahkan “ Bagian Hubungan Masyarakat “ sesuai dengan ruang lingkup yang dijangkau.
Jika dikaitkan dengan state of being, dan sesuai dengan method of communication, maka istilah Humas dapat dipertanggung jawabkan. Tetapi, jika kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Hubungan Masyarakat itu, hanya  mengadakan hubungan dengan khalayak di luar organisasi, misalnya menyebarkan press release ke massa media, mengundang wartawan untuk jumpa pers atau wisata pers, maka istilah hubungan masyarakat tersebut tidaklah tepat apabila dimaksudkan sebagai terjemahan dari public relations.
            Itulah yang dialami oleh Indonesia, yang ternyata lupa akan aspek secara hakiki dari PR itu sendiri. Seperti, Pertama, Sasaran PR adalah public intern (internal publik ) dan  public ekstern (Eksternal Publik). Internal Publik adalah orang-orang yang berbeda atau tercakup organisasi, seluruh pegawai mulai dari staff hingga jendral manager. Eksternal Publik ialah orang-orang yang berada di luar organisasi yang ada hubungannya dan yang diharapkan ada hubungannya.  Seperti Kantor Penyiaran, PR harus menjalin hubungan dengan pemerintah, asosiasi penyiaran Indonesia, sebagai organisasi yang berhubungan, selain itu dengan berbagai macam perusahaan, biro iklan, LSM, dan masyarakat luas, sebagai calon pembuatan relasi kerja sama.
            Kedua, kegiatan PR adalah komunikasi dua arah( reciprocal two ways traffic communications ). Artinya, dalam penyampaian informasi PR diharapkan untuk menghasilkan umpan balik, sehingga nantinya dapat menjadi bahan evaluasi perusahaan agar lebih baik.
             Ternyata, orientasi PR Indonesia belum seutuhnya dapat dikatakan sebagai “ PR Sejati “. Sebab berbeda dengan konsep yang diterapkan oleh bapak PR, Ivy L.Lee, yakni mempunyai kedudukan dalam posisi pemimpin dan diberi kebebasan untuk berprakarsa dalam meyiapkan informasi secara bebas serta terbuka.
            Maka tidak heran, di periode pertama tersebut, PR di Indonesia secara struktural belum banyak yang ditempatkan dalam top management. Ironis memang, dalam kenyataannya pemimpin perusahaan sering meminta kepala humas untuk mendampingi ketika menghadapi publik eksternal. Selain itu kegiatan masih banyak bersifat penerangan satu arah ke publik eksternal semata-mata.
            Namun, perkembangan PR di Indonesia semakin maju, sehingga kini dapat dikatakan sebagai “PR Sejati”. Hal ini, dikarenakan perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga membawa perubahan zaman.
Terbukti di periode kedua, pada tahun 1967-1971, terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata kerja badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dan pembangunan, khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan.
            Di periode ketiga tahun 1972 dan 1987, munculnya PR kalangan profesional pada lembaga swasta umum, yakni didirikannya Perhumas ( Public Relations Associations of Indonesia ) pada tanggal 15 Desember 1972. Konvensi Humas di Bandung tahun 1993, telah menetapkan Kode Etik Kehumasan Indonesia ( KEKI ). Perhumas tercatat sebagai anggota International Public Relations Associations (IPRA) dan Forum Asean Public Relations Organizations ( FAPRO ).
Pada tanggal 10 April 1987 di Jakarta dibentuk suatu wadah profesi PR lainnya yang disebut Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia ( APPRI ), yang bergerak dalam konsultan jasa kehumasan.
Di periode keempat, tahun 1995 hingga sekarang, perkembangan PR sangat pesat. Ternyata perkembangan PR tumbuh dikalangan swasta bidang professional khusus (spesialisasi) Humas bidang idustri pelayanan jasa. Ditandai terbentuknya Himpunan Humas Hotel Berbintang (H-3) pada tanggal 27 November 1995. Berdirinya Forum Humas Perbankan (Forkamas) pada tanggal 13 September 1996.
            Sehingga kini, dapat sinkron dengan rumusan Fungsi PR dari Departemen Penerangan R.I, yaitu :
· Melaksanakan Hubungan ke dalam, yaitu pemberian pengertian tentang segala hal mengenai Departemen Penerangan terhadap “Internal Public” yaitu para karyawan.
· Melakukan hubungan ke luar, yaitu pemberian informasi tentang segala hal mengenai Departemen Penerangan terhadap “External Public” yaitu masyarakat pada umumnya.
· Melakukan pembinaan serta bimbingan untuk mengembangkan Kehumasan sebagai medium penerangan.
· Meyelenggarakan Koordinasi Integrasi dan Sinkronisasi serta kerjasama kegiatan Hubungan Masyarakat untuk penyempurnaan pelayanan penerangan terhadap umum.

1. PENGERTIAN HUMAS

Pengertian Humas secara umum adalah salah satu bagian dari organisasi yang berfungsi untuk melakukan interaksi, hubungan, dan kerjasama dengan masyarakat yang terkait dengan organisasi tersebut.

Humas merupakan singkatan dari Hubungan Masyarakat yang artinya praktik mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat.

Humas juga disebut degan Public Relation yang dikatakan sebagai sebuah usaha untuk membangun dan mempertahankan reputasi, citra dan komunikasi yang baik dan bermanfaat antara organisasi dan masyarakat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesuksesan atau kegagalan dari sebuah organisasi dapat dipengaruhi oleh kegiatan humas.

Humas merupakan singkatan dari Hubungan Masyarakat atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Public Relation (PR) yang bertanggungjawab dalam membangun dan mempertahanan reputasi, citra, dan komunikasi yang baik dan bermanfaat antara organisasi dan publik. 

Dalam dunia bisnis, fungsi humas kerap dikaitkan dengan marketing, padahal sangat berbeda. Sebagai profesi, bidang Humas nantinya membantu mendidik, memberikan infomasi, membangkitkan ketertarikan masyarakat, merencanakan strategi untuk meraih simpati hingga membuat masyarakat mengerti dalam situasi tertentu.

Seperti ketika perusahaan diterpa kasus tidak sedap yang mengancam citra baik, pihak humas nantinya akan memberikan edukasi dan berbagai upaya pada khalayak supaya tidak memberikan citra buruk tentang  perusahaan mereka.

Bidang ini akan menyusun berbagai strategi supaya mendapatkan simpati dan agar brand yang dibangun dengan susah payah tidak gelap begitu saja. Makanya pekerjaan humas nantinya akan berhubungan dengan pers (baca: pengertian pers) dan tidak pernah lepas dari ilmu komunikasi.

Pengertian Humas Menurut Para Ahli

Beberapa Ahli pernah menjelaskan tentang definisi humas (hubungan masyarakat), diantaranya adalah:

1. J.C Seidel
Menurut J. C Sidel pengertian Humas adalah proses berkesinambungan dari usaha-usaha manajemen agar bisa mendapatkan itikad baik dan pengertian dari para pelanggan, karyawan, dan publik secara umum.

2. Howard Bohham
Menurut Howard Bohham pengertian humas adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik untuk meningkatkan kepercayaan publik atau pemberdayaan lebih tinggi terhadap sebuah lembaga atau organisasi.

3. Cultip, Center, & Broom
Menurut Cultip, Center, & Broom, pengertian Humas adalah fungsi manajemen yang bertujuan membangun dan mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang bisa memberikan dampak positif terhadap keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi.

4. Scott M. Cutlip dan Allen H. Center
Menurut Scott M. Cutlip & Allen H. Center, Definisi humas adalah merupakan fungsi manajemen yang bertugas untuk:
· Memberikan penilaian terhadap sikap public
· Mengidentifikasi kebijakan dan tata cara organisasi/ perorangan dalam melayani kepentingan public
· Membuat rencana dan melakukan program untuk mendapatkan pemahaman dan dukungan dari masyarakat
5. International Public Relations Association (IPRA)
Pengertian humas menurut IPRA, humas adalah fungsi manajemen yang terencana dan berkalanjutan di dalam orgnisasi induk atau pun lembaga swasta yang bertujuan mendapatkan simpati, pegertian serta dukungan dari pihak terkait.

Kalau disederhanakan lagi humas adalah manajemen yang membantu pencapaian tujuan organisasi, memfasilitasi perubahan organisasional dan mendefinisikan filosofi.

2. FUNGSI HUMAS

1. Memberikan pemahaman kepada public
2. Melakukan persuasi kepada masyarakat dengan tujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku
3. Berupaya untuk menyatukan sikap dan perilaku publik agar sesuai dengan sikap dan perbuatan sebuah lembaga, atau sebaliknya.
4. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi engan publiknya, baik publik intern maupun extern dalam rangka menanamkan pengertian
5. Menilai dan menentukan pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya
6. Memberi saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan pendapat umum sebagaimana mestinya
7. Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam rangka menciptakan iklim pendapat publik yangmenguntungkan organisasi/lembaga
8. Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapt umum
9. Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku manusia. Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
10. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
11. Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh
12. Mencegah konflik dan salah pengertian
13. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
14. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
15. Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen
16. Memperbaiki hubungan industrial
17. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum
18. Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.· Memasyarakatkan produk atau layanan
19. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal
20. Menciptakan jadi diri institusi
21. Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun ternasional
22. Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi

3. TUJUAN HUMAS

1. Meningkatkan dukungan, bantuan, dan partisipasi dari publik dalam bentuk sarana, prasarana, tenaga, dan dana, untuk memudahkan pencapaian tujuan organisasi.
2. Menciptakan rasa tanggungjawab dari masyarakat akan keberlangsungan program organisasi secara efektif dan efisien.
3. Melibatkan publik dalam penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi oleh organisasi.
4. Membuat dan mengembangkan pencitraan yang baik untuk organisasi dan juga kepada para pimpinan/ stakeholder dengan sasaran terjalinnya hubungan yang baik antara publik internal dengan publik eksternal.
5. Memperluas jangkauan pelanggan yang terhubung untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan mutu organisasi.
6. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya  kegiatan- kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. Sebagai contoh, suatu perusahaan yang semula hanya menangani transportasi truk tapi kemudian mulai menjual mesin pemanas ruangan. Guna menyesuaikan diri atas adanya kegiatan yang baru tersebut, maka perusahaan harus mengubah citranya supaya kegiatan dan produk-produk barunya itu mendapat sambutan positif dari khalayaknya.
7. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai
8. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh  perusahaan   kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
9. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pasar-pasar baru.
10. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
11. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya,  sehubungan dengan telah tejadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan  kecaman, kesangsian, atau salah paham dikalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.
12. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
13. Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
14. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan (take-over) oleh pihak-pihak lain.
15. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru   
16. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para  pemimpin perusahaan organisasi kehidupan social sehari-hari.
17. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
18. Untuk memastikan bahwasanya para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemarintah yang merugikan.
19. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.


4. MANFAAT HUMAS

Dari penjelasan pengertian humas tentu kita menyadari manfaat humas di dalam sebuah organisasi. Menurut Frank Jefkins, beberapa manfaat Hubungan Masyarakat adalah:

1. Manajemen Krisis
Semua organisasi pasti pernah mengalami masa krisis sehingga dibutuhkan adanya persiapan dalam mengatasinya. Divisi humas akan bermanfaat sebagai tim manajemen krisis dalam organisasi yang berhubungan dengan masyarakat.

2. Penerbitan Desktop
Manfaat humas sebagai penerbitan desktop sangat penting pada sebuah organisasi. Dan organisasi jaman sekarang lebih memang membutuhkan operator komputer yang berdedikasi ketimbang editing konvensional.

3. Identitas Perusahaan
Staff humas bertugas menciptakan identitas perusahaan. Tugas ini sangat penting karena menyangkut semua aspek organisasi secara keseluruhan dan merupakan bagian paling penting dari semua jenis komunikasi dalam organisasi.

4. Hubungan Parlemen
Beberapa organisasi membutuhkan humas yang berhubungan dengan pemerintah, parlemen, dan birokrat di instansi pemerintah.

5. Public Relations Finansial
Organisasi juga membutuhkan konsultan humas yang khusus beraktivitas pada bidang keuangan dan operasional bisnis sebuah perusahaan. Aktivitas tersebut dilakukan untuk mendukung rencana perusahaan klien agar turut serta di bursa saham atau memberikan dukungan saat membuat laporan keuangan tahunan.

5. RUANG LINGKUP HUMAS

INTERNAL
Relations Ruang lingkup humas internal adalah orang-orang yang merupakan bagian dari suatu instansi atau perusahaan tertentu. Dalam hal ini, seorang humas menjadi PR untuk orang-orang dalam instansi atau perusahaan tersebut, tentunya sesuai dengan jabatan atau kedudukannya masing-masing. Hal ini disesuaikan dengan sifat, jenis, atau karakteristik dari organisasi itu sendiri.Ruang lingkup humas internal meliputi:
1. Employee Relations(Hubungan dengan para pekerja)
Para pekerja di sini merupakan bagian yang berperan penting untuk mencapai tujuan perusahaan atau suatu instansi. Oleh karena itu, mereka harus dirangkul dengan membuat dan mempertahankan hubungan baik agar para pekerja juga dapat memberikan potensi terbaik mereka untuk kemajuan perusahaan. Caranya dengan berkomunikasi dengan mereka secara pribadi untuk mengetahui apa yang mereka inginkan atau bahkan yang mereka keluhan dalam pekerjaannya yang dapat menghambat kemajuan perusahaan.Menjaga hubungan baik ini dapat dilakukan dengan perlakuan yang adil, adanya ketenangan dan kenyamanan dalam bekerja, adanya perasaan diakui oleh perusahaan, adanya reward, ada pula sarana untukmenyalurkan perasaan mereka atau tempat tempat mereka berekspresi seperti majalan intern, dan lain sebagainya.
2. Stockholder Relations (Hubungan dengan para pemegang saham)
Ruang lingkup humas dalam hal ini hubungan baik harus dibina dengan para pemegang saham. Mereka yang membantu perusahaan atau suatu instansi tetap bertahan. Hubungan yang terjadi haruslah hubungan yang sangat baik. Tidak peduli besar atau kecilnya sahammereka.Untuk menjaga hubungan dengan para pemegang saham,kita bisa melakukan hal-hal sebagai berikut.
· Memberikan selamat kepada para pemegang saham yang baru agar mereka merasa dianggap dan dihargai oleh perusahaan atau instansi kita.
· Selalu memberikan laporan perkembangan perusahan secara berkala agar mereka mendapatkan informasi perkembangan sahamnya dengan baik.
· Mengirimkan majalah perusahaan agar mereka mengetahui informasi-informasi terbaru dalam perusahaan atau juga majalah ektern yang juga memberitakan tentang perkembangan perusahaan atauinstansi.
· Mengadakan pertemuan-petemuan agar tercipta hubungan yang harmonis, adanya saling pengertian dan peningkatan kepercayaan para pemegah saham.
3. Labour relations (Hubungan dengan para buruh)
Ruang lingkup humas dalam hal ini seorang PR bertugas untuk menjaga hubungan baik antara pimpinan dengan para buruh. Pelaksanaan ruang lingkup humas ini untuk menjaga terjadinya kesalahpahaman dan hubungan yang buruk antara atasan dan bawahan.
4. Manager relations(Hubungan dengan para manajer)
Manajer adalah orang-orang terpilih yang berandil besar dalam menentukan kebijakan perusahaan. Oleh karena itu, hubungan baik harus dijaga. Di sinilah ruang lingkup humas berperan. Caranya bisa dengan memberikan tunjangan jabatan, adanyacoffe morning, mobil dinas, rumah dinas, dan lain sebagainya.
5. Human relations (Hubungan sesama manusia)
Ruang lingkup humas ini menyangkut hubungan yang baik yang harus dibina oleh perusahaan dengan seluruh wargaperusahaan sebagai manusia agar timbul rasa persaudaraan, kesetiakawanan, dan nantinya akan memunculkanteam workyang baik untuk mencapai tujuan instansi atau perusahaan.
EKSTERNAL
Ruang lingkup humas ini mencakup tugas seorang humas dalam menjaga hubungan baik dengan pihak luar. Hal ini untuk menciptakan nama baik yang sangat penting untukperusahaan atau instansi. Bentuk-bentuk hubungannya yaitu sebagai berikut:
1. Press relations,
Kegiatannya meliputipress release, press conference, press interview, press room, press reception,dan adanyapress tour.
2. Government relations,
Ruang lingkup humas ini adalah menjaga hubungan baik dengan pemerintah diperlukan karena akan banyak sekali kepentingan-kepentingan yang di dalamnya terdapat peran pemerintah. Salah satu caranya dengan mensponsori kegiatan-kegiatan pemerintahan.
3. Community relations,
Menjaga hubungan baik dengan warga setempat agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Salah satu caranya dengan memberikan beasiswa. Inilah ruang lingkup humas yang berhubungan dengancommunity relations.
4. Customer relations,
Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan karena mereka adalah aset terbesar yang menguntungkan perusahan. Caranya dengan memberikan kalender,merchandise, dan sebagainya.
5. Consumer relations,
Menjaga hubungan baik dengan para konsumen agar apayang kita pasarkan dapat diterima baik oleh konsumen. Caranya dengan memberikan info yan lengkap mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.

6. TUGAS-TUGAS HUMAS

Tugas-tugas humas yaitu:
1. Menyebarluaskan informasi tentang suatu gagasan (idea), agar diketahui maksud atau tujuannya dan manfaatnya oleh berbagai pihak di masyarakat.
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang up to date mengenai sesuatu yang akan dikomunikasikan pemimpin pada masyarakat atau pihak-pihak tertentu dalam kegiatan pidato, wawancara, menyajikan ceramah, pemasaran seminar dan lain-lain. Bahan tersebut bahkan dapat berbentuk konsep atau makalah, yang sebelumnya telah dibaca dan diketahui isinya oleh pimpinan.
3. Memberikan kejelasan tentang informasi yang telah disampaikan administrator/pemimpin pada masyarakat atau pihak-pihak yang terkait.
4. Menyusun dan mengembangkan rencana yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat (public service) yang disampaikan pada administrator/pemimpin untuk mendapatkan persetujuan.

Dari uraian-uraian tersebut di atas jelas bahwa tugas humas di lingkungan suatu organisasi bukanlah sekedar menyusun rencana publikasi dan sangat keliru jika hanya dikira menyusun bahan reklame. Tugas-tugas humas dalam sebuah organisasi ibarat Departemen Penerangan di lingkungan sebuah negara. Untuk itu humas harus mengetahui secara jelas seluruh tugas pokok organisasi dan bahkan perkembangan perwujudannya melalui setiap unit/satuan kerjanya. Dengan demikian berarti tidak satupun tugas-tugas dan perkembangan organisasi yang berada di luar pengetahuan humas. Namun pelaksanaannya humas harus mampu menyeleksi informasi-informasi yang boleh dan dapat disampaikan pada masyarakat atau pihak-pihak tertentu.

7. ASAS-ASAS HUMAS

1. Resmi/formal dan obyektif
Personel di bidang humas harus menyadari bahwa suara yang dikumandangkannya atau informasi yang disampaikannya pada masyarakat, merupakan suara atau informasi resmi dari organisasinya. Oleh karena itu setiap informasi yang disampaikannya merupakan informasi formal yang dapat dipercaya. Informasi tersebut tidak boleh bertentangan dengan kondisi sebenarnya tentang sesuatu yang diharapkan diketahui oleh masyarakat. Dengan kata lain informasi tersebut harus bersifat obyektif.
1. Mendorong partisipasi
Informasi yang disampaikan oleh humas bertujuan untuk memperjelas sesuatu agar dipahami dan mendorong untuk memberikan respons yang positif dan mendukung.
2. Memberikan gambaran kemantapan organisasi
Informasi yang disampaikan oleh humas harus mampu menumbuhkan dan mengembangkan keyakinan masyarakat bahwa sumbernya adalah organisasi yang mapan dan berbobot, sehingga isinya pasti tidak menyesatkan.
3. Informasi harus kontinu
Humas sebuah organisasi harus berpegangng pada asumsi bahwa informasi yang disampaikannya, selalu saja masih ada orang yang belum mendengar atau membacanya. Oleh karena itulah humas perlu menyampaikan informasi yang perlu diketahui masyarakat luas secara berulang-ulang (kontinu). Dengan kata lain informasi perlu dis,;Lampaikan secara berkala dengan tenggang waktu tertentu.
4. Opini masyarakat sebagai umpan balik
Informasi yang disampaikan pada masyarakat, sering menimbulkan respons berbeda dari yang diharapkan. Respons tersebut tidak boleh diabaikan, karena sebagai umpan balik (feed back) kerap kali banyak gunanya untuk melakukan perbaikan.
5. Informasi tidak boleh bertentangan
Dalam menyampaikan informasi humas harus berusaha agar tidak terjadi pertentangan antara informasi yang satu dengan yang lain. Pertentangan informasi dapat terjadi jika setiap unit/satuan kerja di lingkungan suatu organisasi menyusun dan menyampaikan sendiri informasi masing-masing.

8. PRINSIP-PRINSIP HUMAS

Ø T= Together (bersama-sama), antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya bisa bekerja sama dalam organisasi agar dapat mencapai tujuan orgaisasi secara efektif dan efisien.
Ø E= Emphaty (pandai merasakan perasaan orang lain), menjaga perasaan orang lain dengan selalu menghargai pendapat dan hasil kerja orang lain. Menjaga untuk tidak membuat orang lain tersinggung.
Ø A= Assist (saling membantu), ringan tangan untuk membantu pekerjaan orang lain dalam organisasi sehingga dapat nmenghindarkan persaingan negatif.
Ø M=Maturity (saling penuh kedewasaan), dewasa dalam menghadapi permasalahan, bisa mengendalikan diri dari emosi sehingga dapat mengatasi masalah secara baik dan menguntungkan bersama.
Ø W=Willingness (saling mematuhi), menjunjung keputusan bersama dengan mematuhi aturan-aturan sebagai hasil kesepakatan bersama.
Ø O=Organization (saling teratur), bekerja sesuai dengan aturan main yang ada dalam organisasi dan sesuai dengan tugas serta kewajiban masing-masing anggota.
Ø R =Respect (saling menghormati), menghormati antara satu dengan yang lainnya, menghormati dari yang muda dengan yang lebih tua begitu sebaliknya, dari yang lebih tua dengan yang lebih muda sehingga bisa menjaga kekompakan kerja.
Ø K=Kindness (saling berbaik hati), bersabar, menyikapi orang lain secara baik.

Kamis, 20 September 2018

Kesedihan Dalam Diam

Terkadang, hidup tidak sesuai dengan harapan.
kenyataan tak sejalan dengan impian.
dan langah yang diambil tak pernah searah dengan tujuan.
namun, semua tetap harus dijalani.
kata orang-orang, kesedihan membuat hati semakin kacau. namun bagiku, menumpahkan kesedihan itu adalah cara mengungkapkan hal yang sulit untuk diungkapkan. kenapa? krna terlalu lelah dengan sandiwara yang dimainkan saat dikeramaian. and you know? memendam itu lebih menyiksa dibandingkan menguungkapkan. ingin sekali untuk mengungkapkan, namun tidak ingin mereka tahu bahwa adanya ketidak bahagiaan. yang harus mereka ingat adalah kita bahagia.
disetiap tawa yang dilakukan saat bersama mereka, terbesit pemikiran untuk mengakhiri kehidupan. raut wajah menyiratkan kebahagiaan, tpi berlainan dengan hati yang menangis pilu.
adakah jalan untuk ini semua? ku rasa tdk, yang ada hanyalah hampa dan gelap.